Erick Rombak Direksi InJourney; Dampak Pembatasan Gratis Ongkir
Kabar mengenai Menteri BUMN Erick Thohir yang merombak jajaran Direksi PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports menjadi salah satu berita populer sepanjang Minggu (18/5).
Selain itu, terdapat kebijakan pembatasan masa berlaku promo gratis ongkos kirim (ongkir) di platform e-commerce yang dinilai berisiko menghambat pertumbuhan ekosistem e-commerce. Berikut ringkasannya:
Erick Thohir Rombak Direksi InJourney
Dalam salinan surat keputusan yang diterima pada Minggu (18/5), Erick memberhentikan dengan hormat Faik Fahmi sebagai Direktur Utama, Wendo Asrul Rose sebagai Direktur Operasi, dan Muhammad Suriawan Wakan sebagai Direktur Teknik.
Kemudian, Erick juga melakukan perubahan pada nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi InJourney Airports yakni menambahkan Wakil Direktur Utama. Selain itu, posisi Direktur Keuangan dan Direktur Manajemen Risiko kini digabung menjadi satu jabatan, yakni Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Erick kini menugaskan Muhammad Rizal Pahlevi sebagai Direktur Utama, dari semula sebagai Direktur Komersial. Selanjutnya, Achmad Syahrir sebagai Wakil Direktur Utama, dari semula Direktur Human Capital, serta Yanindya Bayu Wirawan menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, dari semula Direktur Keuangan.
Dampak Pembatasan Gratis Ongkir ke Ekosistem E-Commerce
Ekonom Celios Nailul Huda menilai pembatasan masa berlaku promo gratis ongkir di platform e-commerce tersebut berisiko menghambat pertumbuhan ekosistem e-commerce, khususnya dari sisi transaksi dan logistik.
Ia menjelaskan bahwa platform e-commerce memiliki model bisnis multi-sisi yang melibatkan penjual, pembeli, dan penyedia logistik dalam satu ekosistem. Keberhasilan platform bergantung pada keberadaan ketiga pihak secara bersamaan.
“Penjual dan penyedia logistik tidak akan tertarik jika jumlah pembeli sedikit, begitu pun sebaliknya,” ujar Nailul kepada kumparan, Minggu (18/5).
Menurutnya, promo ongkir seringkali menjadi bagian dari strategi pemasaran yang pendanaannya dibagi antara platform dan penjual. Dalam beberapa kasus, promosi tersebut sepenuhnya ditanggung oleh platform tanpa melibatkan penyedia layanan logistik.
Kemudian, Nailul juga menyoroti potensi dampaknya terhadap kesejahteraan para kurir. Penurunan volume pengiriman dapat menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan logistik, yang pada akhirnya berimbas pada penghasilan kurir.
Ia menyarankan sebaiknya pemerintah lebih fokus pada perlindungan kerja bagi kurir yang selama ini banyak berstatus freelance.
0 Response to "Erick Rombak Direksi InJourney; Dampak Pembatasan Gratis Ongkir"
Posting Komentar